Asam basa
Arhenius
Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H+.
Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H+.
Basa ialah
senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH-.
Contoh:
1) HCl(aq) ® H+(aq) + Cl-(aq)
2) NaOH(aq) ® Na+(aq) + OH-(aq)
1) HCl(aq) ® H+(aq) + Cl-(aq)
2) NaOH(aq) ® Na+(aq) + OH-(aq)
Larutan Asam dan Basa Misalnya, bila
suatu molekul polar seperti asam klorida (HCl) dilarutkan dalam air (H2O),
daerah bermuatan negatif pada molekul air menarik daerah bermuatan positif dari
molekul HCl. H+ akan terpisah dari molekul yang polar dan akan
terbentuk ion hidronium, H3O+. Demikian juga bila amonia
dilarutkan dalam air, zat ini akan menghasilkan ion hidroksida.
Seperti NaOH, kalsium hidroksida,
Ca(OH)2, kalium hidroksida, KOH, dan aluminium hidroksida, Al(OH)3 merupakan
contoh basa, karena menghasilkan ion hidroksida bila dilarutkan dalam air.
Asam basa Bronsted Lowry
Dalam teori baru yang diusulkan tahun
1923 secara independen oleh Brønsted dan Lowry, asam didefinisikan sebagai
molekul atau ion yang menghasilkan H+ dan molekul atau ion yang
menerima H+ merupakan partner asam yakni basa. Basa tidak hanya
molekul atau ion yang menghasilkan OH-, tetapi yang menerima H+.
Karena asam HA menghasilkan H+ ke air dalam larutan dalam air dan
menghasilkan ion oksonium, H3O+, air juga
merupakan basa menurut definisi ini.
HA(asam) + H2O(basa)
→ H3O+(asam konjugat) + A- (basa konjugat)
Di sini H3O+
disebut asam konjugat dan A- adalah basa konjugat.
Namun, karena air juga memberikan H+ ke amonia dan menghasilkan NH4+,
air juga merupakan asam, seperti diperlihatkan persamaan berikut:
H2O(asam)
+ NH3 (basa) → NH4+(asam konjugat) + OH-
(basa konjugat)
Jadi air
dapat berupa asam atau basa bergantung ko-reaktannya. Walaupun definisi
Bronsted Lowry tidak terlalu berbeda dengan definisi Arrhenius, definisi ini
lebih luas manfaatnya karena dapat digunakan ke sistem asam-basa dalam pelarut
non-air.
asam
adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai
pasangan asam-basa konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan
definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti
pada definisi Arrhenius).
Asam basa lewis
Asam Lewis didefinisikan sebagai spesi yang menerima pasangan
elektron. Basa Lewis didefinisikan sebagai spesi yang memberikan pasangan
elektron. Sehingga H+ adalah asam Lewis, karena ia menerima
pasangan elektron, sedangkan -OH dan NH3 adalah basa Lewis, karena
keduanya adalah penyumbang pasangan elektron.
Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam
yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti
besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori
orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada
orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi
(HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung
membentuk orbital molekul ikatan.
Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas
cakupannya, definisi Brønsted-Lowry merupakan definisi yang paling umum
digunakan. Dalam definisi ini, keasaman suatu senyawa ditentukan oleh
kestabilan ion hidronium dan basa konjugat terlarutnya ketika senyawa tersebut
telah memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada. Stabilitas basa
konjugat yang lebih tinggi menunjukkan keasaman senyawa bersangkutan yang lebih
tinggi.
Teori asam basa Lewis lebih luas
daripada teori asam basa Arrhenius dan teori asam basa Bronsted-Lowry. Hal ini
disebabkan
- Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa dalam pelarut air, pelarut selain air, bahkan tanpa pelarut.
- Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa tanpa melibatkan transfer proton (H+), seperti reaksi antara NH3 dengan BF3.
dari hal diatas maka permasalahan yang dapat di ambil yaitu bagaiamana cara kita mengetahui senyawa tersebut menerima pasangan elektron dan pemberi pasangan elektron menurut konsep asam basa lewis?
BalasHapusMenurut Lewis:
BalasHapusAsam adalah spesi yang bertindak sebagai akseptor pasangan elektron bebas.
Basa adalah spesi yang bertindak sebagai donor pasangan elektron bebas. atom B pada molekul BF3 bertindak sebagai asam, karena ia bertindak sebagai akseptor pasangan elektron bebas dari ion F- . Sedangkan ion F- bertindak sebagai basa, karena ia bertindak sebagai donor pasangan elektron untuk atom B pada molekul BF3. ion H+ bertindak sebagai asam, karena ia bertindak sebagai akseptor pasangan elektron bebas dari molekul NH3. Sedangkan atom N pada molekul NH3 bertindak sebagai basa, karena ia bertindak sebagai donor pasangan elektron untuk ion H+
secara konsep lewis senyawa yang tidak memiliki hidrogen dapat bertindak sebagai asam. Contoh, molekul BF3. Jika kita menentukan struktur Lewis dari BF3, tampak B kurang dari oktet dan dapat menerima pasangan elektron., sehingga dapat bertindak sebagai asam Lewis Dalam kenyataan molekul yang tidak mencapai oktet sering merupakan asam Lewis yang kuat karena molekul tersebut dapat mencapai konfigurasi oktet dengan menerima pasangan elektron tak berikatan.
BalasHapusmenurut saya,suatu senyawa kita tahu menerima dan memberi pasangan elektron terlebih dahulu kita mengion senyawa tersebut dan menentukan elektron valensinya,dimana elektron valensinya harus mengikuti kaidah oktet.apabila elektron valensinya kurang dari 8 maka senyawa tersebut menerima pasangan elektron dr atom pusat.